Alhamdulillah, Pilpres berlangsung aman meski sempat agak kacau ketika membludaknya antusias warga kurang diprediksi.
Melihat pengalaman yang sudah-sudah, Pilpres menduduki peringkat teratas partisipasi warga yang sebanyak 428. Mengalahkan Pilkawe yang kalo tidak salah diikuti oleh 399 warga. Sebelum pemilu legislatif sangat sulit menembus angka 300.
Kalau diingat-ingat, perjalanan pesta demokrasi setelah Pilkawe 2005 bisa digambarkan begini: Pilkada Gubernur dalam prosen partisipan menduduki urutan 4, kemudian Pilkada Bupati putaran 1 peringkat 5, dan sejarah terburuk adalah Pilkada Bupati putaran 2 yang diperkirakan Pastisipannya tidak lebih dari 30% warga yang terdaftar dalam dpt. Kemudian peringkat 2 adalah Pilkawe 2009 dengan sekitar 399 partisipan, Pemilu legislatif peringkat 3 dengan sekitar 315 (kalau tidak salah, datanya masih ada. Nanti saya cek lagi.) Dan seperti saya tuliskan di atas, PilPres kemarin itu menduduki urutan teratas dengan 428 partisipan setelah ditambah 5 orang pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT. Atau sekitar 77% dari 551 orang yang terdaftar dalam DPT + 5 orang yang memilih dengan membawa KTP dan KK.
Sungguh suatu prestasi yang membanggakan dengan melihat angka Golput pada Pilkada Bupati II yang 70% menjadi 23% pada PilPres kemarin.
Dan hebatnya lagi. Untuk warga RT 5, tidak lebih dari 10 orang yang tidak hadir. Semoga ini bukan karena memilih untuk Golput. Tapi memang kalau dicek memang orangnya tidak ada di rumah. Ada yang karena harus masuk kantor, mungkin liburan. Atau karena kepentingan yang lain.
Yang jelas, target nembus angka 400 bisa tercapai. Dan sepertinya tidak ada putaran kedua (Maaf pak Deni, langganan Speedy tidak ada yang mbayari lagi.). Kita tinggal menunggu Pesta Demokrasi yang lain. Paling dekat ya PilKaWe yang memang masa jabatannya 3 tahun (juga PilKaTe, tapi sepertinya ini bisa dinego untuk tidak ada PilKate lagi).
1 komentar:
Sayang ,Kayanya nggk 2 putaran ,Jadi nggk nambah honornya,He....he.....wkwkwkw
Posting Komentar